---
Mulai dari kesimpangsiuran substansi dari beberapa pasalnya, kerancuan, bahkan pelbagai aturan yang tumpang tindih antara UUD dan UU turunannya.
Ini menjadi sorotan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya mahasiswa. Bagaimana tidak, banyaknya poin yang bersifat kontroversi, hal ini diakibatkan oleh pasal-pasal yang sifatnya cenderung diskriminatif dan tidak Pro rakyat, maupun hak demokrasi.
Hal ini pula, turut mengundang gerakan-gerakan kritis mahasiswa untuk melakukan demonstrasi, pada hampir seluruh Provinsi dan kota. Yang pada dasarnya Tentu untuk mengembalikan amanah Reformasi.
Begitu pula dengan Gorontalo. Turut andilnya mahasiswa gorontalo dalam demonstrasi kemarin, hampir serupa dengan tanggung jawab mahasiswa pada umumnya, yaitu menjaga nilai-nilai kebenaran yang patut dijunjung tinggi, mengontrol, dan merubah segala hal yang bersifat keliru, dan tidak pro terhadap rakyat.
Ribuan masa aksi yang tersimpul dari pelbagai organisasi kemahasiswaan turut bergabung dalam aksi ini, baik intra kampus, ekstra, sambai dengan organisasi kedaerahan ikut bersama dalam demonstrasi siang kemarin. Saking banyaknya masa aksi, kota gorontalo dibuat lumpuh total.
Hingga jalur utama kendaraanpun terpaksa harus di alihkan. Sebab, masa aksi melakukan aksi Long mars dari kampus masing-masing menuju titik kumpul awal mereka yaitu di Bundaran HI Kota Gorontalo, lalu menuju ke Kantor DPRD Provinsi Gorontalo Dengan berjalan kaki.
Setibanya di Depan Kantor, mereka sudah disambit oleh Aparat Kepolisian dengan Persenjataan lengkap, juga di lengkapi Unit Mobil Water Canon yang sedari haru sebelumnya sudah disiapkan.
Yang kapan saja digunakan untuk memukul mundur ribuan masa aksi yang ada.
Tetapi, hal ini kemungkinan besar tidak akan terjadi, dikarenakan, niatan mahasiswa untuk melaksanakan aksi ini, adalah untuk aksi damai, tanpa melakukan tindakan Represif terhadap aparat Kepolisian. Selain itu, aksi ini tanpa tendensi dari pihak manapun, atau dengan kata lain, aksi ini benar-benar lahir dari niatan tulus untuk membela hak rakyat.
Mereka pun disambut hangat oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Gorontalo, yang dikawal langsung oleh Aparat Kepolisian.
Orator silih berganti dalam memberikan orasinya, sembari memohon agar diberi ruang untuk bernegosiasi dengan beberapa perwakilan dari masa aksi.
Setelah kurang lebih 7 jam berdemonstrasi, dengan berpanas-panasan di bawah terik matahari, seluruh aliansi mahasiswapun bubar secara teratur, dengan mengantongi Fakta integritas yang sudah ditandatangani oleh Ketua DPRD dan Negosiator yang sebagai perwakilan dari masa aksi (Mahasiswa).
Ketua DPRD Provinsi Gorontalo pun menekankan bahwa, Seluruh Ketua-ketua Fraksi untuk dapat bersama menyetujui hal ini, sebab ini adalah amanat rakyat Gorontalo, bahkan Seluruh rakyat indonesia, yang harus dikawal dengan baik di parlemen senayan sana.
Gorontalo 26 Sebtember 2019
(Setiawan Adi Setyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar